Dana Tunai Bekasi Cikarang Mandiri

Pinjaman Dana Tunai Jaminan BPKB dan Jaminan Sertifikat di Bekasi dan Cikarang.

Dana Tunai Bekasi Cikarang Mandiri

Pinjaman Dana Tunai Jaminan Sertifikat Rumah di Bekasi dan Cikarang.

Dana Tunai Bekasi Cikarang Mandiri

Pinjaman Dana Tunai Jaminan BPKB Motor dan Jaminan BPKB Mobil di Bekasi dan Cikarang.

Dana Tunai Bekasi Cikarang Mandiri

5 Tips Pengajuan BPKB Motor

Gadai BPKB motor memang jadi salah satu cara untuk mendapat pinjaman duit ketika seseorang sedang kepepet. Namun bukan berarti menggadaikan...

Minggu, 01 April 2018

Meminjam uang di bank masih menjadi pilihan masuk akal bagi masyarakat jika ingin mendapatkan produk keuangan terbaik. Begini cara pinjam uang di bank yang mudah.

 
Bank menjadi salah satu sumber solusi ketika kamu butuh dana pinjaman. Tapi terkadang kita urung meminjam uang di bank karena takut ditolak atau tidak paham prosedurnya. Akhirnya, kita memilih pinjaman dari institusi keuangan lainnya meski dengan biaya yang tidak murah.
Dengan meminjam uang di bank, kamu akan terhindar dari pinjaman dengan biaya tinggi. Sebab biaya dan bunga pinjaman berlaku harga pasar. Begitulah konsepnya, sepanjang bank menerapkan prinsip persaingan usaha dalam bisnis kredit atau pinjamannya, sehingga konsumen diuntungkan.
Semua orang pasti pernah mengalami permasalahan ekonomi, baik itu orang yang belum menikah atau yang sudah menikah, perempuan atau laki-laki, tua atau muda. Ketika kamu sedang mengalami masalah ekonomi seperti membutuhkan dana untuk kegiatan produktif, apa yang akan kamu lakukan? Pastinya, kamu akan segera mencari pinjaman.
Melakukan pinjaman uang sebenarnya diperbolehkan asalkan tidak untuk kebutuhan konsumtif. Jenis pinjamannya ialah kredit tanpa agunan. Dengan sifatnya yang fleksibel, kamu bisa meminjam KTA di bank untuk membangun rumah, modal bisnis, pendidikan, renovasi rumah, perbaikan kendaraan, investasi, biaya pengobatan, dan lain sebagainya.
Ada beberapa tempat yang biasanya didatangi orang untuk meminjam uang seperti koperasi, kantor, pegadaian, dan bank. Dari sekian banyak tempat peminjaman, bank menjadi tempat yang paling banyak didatangi karena dinilai lebih aman, cepat, dan memiliki bunga yang bersaing.
Meski demikian, masih ada saja orang yang enggan melakukan pinjaman uang di bank karena takut pinjaman ditolak atau tidak paham prosedur pinjaman di bank.

Tentukan Jenis Pinjaman

Secara umum, ada dua jenis pinjaman konsumtif yang akan ditawarkan oleh pihak bank yakni pinjaman KTA (Kredit Tanpa Agunan) dan KMG (Kredit Multiguna). Kedua jenis pinjaman ini sangat berbeda, jadi harus kamu pahami dengan benar.
– Kredit Multiguna
KMG merupakan pinjaman yang diberikan oleh bank dengan menggunakan jaminan atau agunan. Jenis agunan yang bisa kamu berikan umumnya berupa BPKB kendaraan bermotor, sertifikat rumah/ tanah/ bangunan, sertifikat saham, sertifikat deposito, dan lain sebagainya. Untuk jumlah pinjaman yang bisa diberikan rata-rata berkisar sekitar 80% dari nilai jaminan.
Berbeda dengan KMG, KTA merupakan pinjaman dana tunai yang diberikan bank tanpa jaminan atas pinjaman tersebut, tapi kamu harus memiliki kepemilikan kartu kredit dengan penggunaan aktif selama kurang lebih satu tahun. Meski ada juga beberapa bank yang tidak mensyaratkan adanya kepemilikan kartu kredit. KTA memiliki masa tenor pelunasan yang lebih singkat jika dibandingkan dengan KMG karena jumlah dana yang bisa kamu ambil tidak setinggi KMG.

Cek Terlebih Dahulu Status Finansial

Setelah menentukan akan mengambil pinjaman KTA atau KMG, langkah selanjutnya adalah mengecek status finansial yang kamu miliki karena pihak bank pastinya melakukan BI checking. Dalam proses ini bank akan melihat rekam jejak kamu dalam pembayaran kredit. Jika selama ini kamu tidak bermasalah dengan bank, membayar cicilan sesuai waktunya, rekam jejak kamu di BI Checking akan baik sehingga bank mau mengucurkan pinjaman.
Banyak pinjaman yang ditolak bank karena tidak lolos BI checking. BI checking merupakan Sistem Informasi Debitur (SID) berisi histori keuangan yang mencatat pembayaran kredit milikmu sebelumnya.
Awalnya SID ini dilakukan oleh Bank Indonesia, tapi mulai tanggal 1 Januari 2018, SID dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi apabila kamu pernah menunggak pembayaran cicilan tertentu seperti cicilan KPR atau kartu kredit, kamu harus mulai membayarnya tepat waktu.

3. Bandingkan Bunga Pinjaman

Banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan perbedaan bunga pinjaman yang diberikan masing-masing bank. Mereka hanya ingin pengajuan pinjaman cepat disetujui. Padahal ketika mengajukan pinjaman uang, hal utama yang harus kamu perhatikan adalah membandingkan bunga pinjaman dari bank yang berbeda dan biaya lainnya. Rata-rata bunga yang diberikan bank mulai dari 1% hingga 2% lebih per bulan. Kamu harus berhati-hati dengan penawaran pinjaman yang lebih cepat cair karena biasanya bunga yang diberikan bisa lebih tinggi dari bunga rata-rata.

4. Sesuaikan Kemampuan Membayar Cicilan

Ketika meminjam uang di bank, cara pinjam uang di bank berikutnya ialah, sesuaikan kemampuan kamu untuk membayar cicilan. Hitung terlebih dahulu pengeluaran wajib per bulannya seperti untuk biaya makan, transportasi, listrik, pulsa, hingga membayar cicilan-cicilan seperti cicilan kendaraan, hutang kartu kredit, atau cicilan rumah. Jika sudah dihitung dengan benar, kamu pasti akan tahu berapa nominal yang bisa kamu sisihkan untuk membayar pinjaman uang di bank.
Kemampuan membayar cicilan akan mempengaruhi masa tenor pinjaman atau waktu pelunasan. Semakin lama tenor yang kamu ambil, maka semakin ringan jumlah cicilan per bulannya. Tapi jumlah hutang keseluruhan akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin singkat tenor yang diambil, maka semakin besar cicilan yang harus kamu bayarkan per bulannya, tapi jumlah hutang secara keseluruhan jadi lebih sedikit.
Cepat melunasi hutang memang sangat bagus, tapi kalau hal tersebut memberatkanmu, jangan terlalu dipaksakan. Lebih baik mengambil tenor yang lama agar cicilan berjalan lancar tidak ada penunggakan.

5. Perhatikan Biaya Tambahan Lainnya

Perhatikan juga biaya-biaya tambahan yang dikenakan ketika kamu akan mengambil pinjaman uang di bank misalkan saja biaya di muka, denda ketika kamu telat membayar cicilan, denda yang dikenakan ketika kamu melunasi hutang lebih cepat dari waktunya, dan biaya administrasi lainnya. Jadi pastikan untuk menanyakan kembali kepada pihak bank tentang biaya-biaya tambahan yang diberlakukan.

6. Penuhi Syarat dan Dokumen yang Diberikan oleh Bank

Beda bank, beda syarat yang akan diajukan kepadamu. Ketahuilah syarat umum dan syarat khusus pengajuan pinjaman di bank. Syarat umumnya adalah sebagai berikut:
  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Usia minimum 21 tahun
Sedangkan untuk kelengkapan dokumen yang perlu kamu sediakan adalah:
  • Fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk)
  • Fotokopi KK (Kartu Keluarga)
  • Fotokopi buku tabungan
  • Fotokopi NPWP (nomor pokok wajib pajak)
  • Fotokopi slip gaji (ada bank yang menetapkan jumlah minimal gaji)
  • Fotokopi akta nikah (bagi yang sudah berkeluarga)
  • Dokumen penyerahan agunan (bagi yang mengambil pinjaman Kredit Multiguna)

7. Jujur dan Jangan Pernah Bersikap Curang

Saat kamu mengajukan pinjam uang di bank, kamu harus memberikan informasi yang jujur. Jangan pernah sekali-kali membohongi atau mencurangi pihak bank dengan memberikan informasi palsu seperti mengaku rumah sudah milik pribadi, padahal statusnya masih kontrak, mengaku status karyawan tetap padahal bukan, menutupi histori kredit, hingga memalsukan dokumen seperti slip gaji, akta nikah, buku tabungan, dan lain sebagainya.
Memberikan informasi yang tidak benar dan memalsukan dokumen, bisa membuat pihak bank tidak akan meloloskan pinjaman. Parahnya lagi, kamu bisa terkena masalah hukum jika pihak bank tidak terima dan melakukan gugatan. Jadi, berikanlah dokumen dan informasi sejujur-jujurnya!


Kamis, 15 Maret 2018

Tip Jitu untuk Mendapatkan Pinjaman Dana untuk Perbaikan Rumah

 
Setelah beberapa tahun rumah biasanya memerlukan perbaikan, baik besar maupun kecil. Namun, masalah akan muncul apabila anda tidak memiliki dana, sementara perbaikan rumah sudah harus dilakukan. Renovasi atau perbaikan rumah biasanya juga langsung dilakukan setelah membeli rumah sederhana karena rumah jenis ini biasanya dibangun pada batas bawah standarisasi. Jadi, jika ingin lebih nyaman untuk ditinggali, anda harus melakukan sejumlah perbaikan. Anda tidak perlu khawatir, karena ada beberapa tips untuk mendapatkan pinjaman perbaikan rumah yang dapat memberi anda jalan keluar.
Tips Jitu Untuk Mendapatkan Pinjaman Perbaikan Rumah
Ada berbagai macam cara untuk mendapatkan pinjaman untuk perbaikan rumah. Jadi, anda tidak perlu bingung. Simak ulasan mengenai tips jitu untuk mendapatkan pinjaman perbaikan rumah berikut ini:
1. Ajukan Kredit Renovasi Rumah
Anda dapat menjaminkan sertifikat rumah anda ke bank untuk mendapatkan kredit renovasi. Sebagian bank bahkan bekerjasama dengan pabrik pembuat semen untuk membuat program layanan pembiayaan renovasi rumah.
2. Kredit BPJS Ketenagakerjaan
Seseorang yang telah terdaftar sebagai anggota BPJS ketenagakerjaan atau Jamsostek selama minimal lima tahun memang bisa mengajukan fasilitas kredit renovasi rumah. Dalam pembiayaan kredit renovasi rumah via BPJS ketenagakerjaan, pihak BPJS ketenagakerjaan sendiri akan bekerja sama dengan beberapa bank. Jaminan sendiri adalah dana dalam rekening BPJS ketenagakerjaan yang anda miliki. Proses kredit ini sangat mudah, anda hanya perlu datang ke kantor BPJS ketenagakerjaan terdekat dan melengkapi persyaratan yang diminta.
3. Kerjasama Dengan Toko Material
Jika punya anggaran terbatas untuk perbaikan rumah, maka anda dapat menyiasati biaya perbaikan dengan melakukan kerja sama dengan toko material dalam bentuk pembayaran material bangunan secara berjangka melalui angsuran bulanan. Toko material sendiri mempunyai target dari distributor untuk segera menghabiskan stok di toko. Berdasarkan hal ini dan pemahaman, bahwa biaya perbaikan rumah relatif besar, toko material menghabiskan stok dengan memberi kemudahan bagi calon pembeli yang akan melakukan renovasi dengan cara mengangsur untuk pembelian material bangunan di toko mereka.
Tempo pembayaran biasanya dalam jangka pendek 1-3 bulan saja dan syarat utamanya, anda dikenal baik oleh toko material bangunan tersebut. Anda dapat saja mengajukan perpanjangan tempo pembayaran jika reputasi Anda bagus atau mencari toko bangunan lainnya.
4. Top Up KPR
Fasilitas Top Up KPR adalah fasilitas yang diberikan bagi para pengaju rumah KPR dengan jaminan rumah yang masih dibiayai bank. Peminjaman ini juga berlaku bagi seseorang yang masih dalam status pembayaran KPR yang belum lunas. Fasilitas ini biasanya diberikan setelah nasabah melewati separuh dari masa kredit dan juga memiliki riwayat kredit yang baik. Dalam hal ini KPR awal anda akan ditutup dan anda akan memiliki kredit baru. Dana renovasi yang akan anda dapatkan sendiri yaitu dari selisih dana plafon pinjaman anda setelah dikurangi sisa KPR sebelumnya.
5. Over Kredit KPR
Over kredit mirip dengan top up KPR hanya saja cara ini melibatkan dua bank. Bank awal atau bank pertama merupakan penerbit KPR, sedangkan bank kedua adalah yang dituju untuk melakukan over kredit dari bank awal tadi. Jadi, intinya sama saja yaitu selisih plafon digunakan untuk membiayai perbaikan rumah. Cara ini bisa digunakan apabila permohonan top up KPR ditolak.
6. Dana Tabungan Dan KTA
Pastinya anda mempunyai tabungan di bank. Anda tidak perlu mengambil semua tabungan di bank sebagai dana renovasi rumah. Ambil saja seperlunya, kemudian kombinasikan dengan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Dalam pinjaman KTA sendiri anda tidak perlu menunggu lama untuk pencairan dana seperti pada kredit dengan agunan. Sebab, dengan pinjaman KTA anda hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1-2 minggu untuk pencairan dana, bahkan ada yang lebih cepat. Pinjaman KTA ini sangat cocok bagi anda yang ingin melakukan renovasi kecil-kecilan dan waktu pengerjaan yang singkat. Namun, KTA ini memiliki suku bunga yang lumayan tinggi.